Minggu, 11 November 2018

Minang kabau




Jeff Rey Hadler, Sengketa tiada Putus, Matriarkat, Reformisme Agama, dan Kolonialisme di Minangkabau, Judul asli Muslim and Matriarchs: Cultural Resilience in indonesia through Jihad and Colonialism (Cornell university Press, 2008).

Minang kabau

Contents

Minang kabau



RUMAH ADAT MINANGKABAU 

 Sumatera Barat ini ialah merupakan salah satu provinsi di Negara Indonesia yang lokasinya terletak di tengah-tengah Pulau Sumatera dengan menjadikan kota Padang sebagai Ibu kotanya. Sesuai dengan namanya, Sumatera Barat ini memang lokasinya terletak di tepi barat Pulau Sumatera.

Minang kabau


Nama Pakaian Adat Sumatera Barat

Dikarenakan merupakan suku mayoritas, suku Minangkabau ini mempunyai pakaian adat Indonesia tradisional yang sangat identik dengan pakaian adat Sumatera Barat. Untuk pakaian adat ini, dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pakaian yang digunakan ini biasanya memakai celana dan baju. Namun beberapa pria yang berumur biasanya masih terdapat memakai serawa atau celana kolor panjang dan baju gunting cina atau teluk belanga.

Minang kabau


Makanan Khas Suku Minangkabau

1. Lamang tapai

Lamang tapai merupakan makanan yang biasa disajikan ketika ada acara khusus. Misalnya saat berbuka puasa, hari raya, atau saat pesta pernikahan. Sehingga, makanan yang biasa dijadikan makanan pernutup ini sangat dinanti oleh masyarakat Minang. Lamang tapai terdiri dari dua komponen utama, yaitu lamang dan tapai. Lamang terbuat dari beras ketan yang dimasak bersama dengan santan di dalam bambu. Sedangkan Tapai terbuat daru beras ketan hitam yang difermentasi. Makan lamang ini rasanya akan kurang kalau nggak sama-sama dengan tapai. Kombinasi rasa asam dan manis dari kedua makanan ini menjadikan sajian yang satu ini akan terasa lebih lezat.

Minang kabau


Adat Istiadat Suku Minangkabau

1. Adat nan sabana adat.

Adat nan sabana Adat, adalah ketentuan hukum, sifat yang terdapat pada alam benda, flora dan fauna, maupun manusia sebagai ciptaan-Nya (Sunatullah). Adat nan sabana Adat ini adalah sebagai SUMBER hukum Adat Minangkabau dalam menata masyarakat dalam segala hal. Dimana ketentuan alam tersebut adalah aksioma tidak bisa dibantah kebenarannya. Sebagai contoh dari benda Api dan Air, ketentuannya membakar dan membasahkan. Dia akan tetap abadi sampai hari kiamat dengan sifat tersebut, kecuali Allah sebagai sang penciptanya menentukan lain (merobahnya).
Alam sebagai ciptaan-Nya bagi nenek moyang orang Minangkabau yakni Datuak perpatiah nan sabatang dan datuak ketumanggungan diamati, dipelajari dan dipedomani dan dijadikan guru untuk mengambil iktibar seperti yang disebutkan dalam pepatah-petitih Adat :
Panakiak pisau sirawik, ambiak galah batang lintabuang,
silodang ambiakkan niru, nan satitiak jadikan lawik,
nan sakapa jadikan gunuang, Alam Takambang Jadi Guru.

Minang kabau


Kebudayaan Suku Minangkabau

1. Pakaian Adat Suku Minangkabau

Pakaian Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang Yang pertama adalah Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang atau sering pula disebut pakaian Bundo Kanduang. Pakaian ini merupakan lambang kebesaran bagi para wanita yang telah menikah. Pakaian tersebut merupakan simbol dari pentingnya peran seorang ibu dalam sebuah keluarga. Limapeh sendiri artinya adalah tiang tengah dari bangunan rumah adat Sumatera Barat. Peran limapeh dalam mengokohtegakan bangunan adalah analogi dari peran ibu dalam sebuah keluarga. Jika limapeh rubuh, maka rumah atau suatu bangunan juga akan rubuh, begitupun jika seorang ibu atau wanita tidak pandai mengatur rumah tangga, maka keluarganya juga tak akan bertahan lama.

Minang kabau


Sejarah Suku Minangkabau

Minangkabau (Minang) adalah kelompok etnis Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah kebudayaannya Minang meliputi daerah Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, pantai barat Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia. Sebutan orang Minang seringkali disamakan sebagai orang Padang, hal ini merujuk pada nama ibu kota provinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Namun, masyarakat ini biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan urang awak, yang bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri.